Algoritma CORELAP (Computerized Relationship
Layout Planning) merupakan algoritma pembangunan (construction algorithm),
yaitu suatu algoritma yang digunakan untuk menghasilkan rancangan layout baru
yang tidak bergantung atau tidak memerlukan initial layout. Metode
perhitungannya menggunakan alat bantu software Blocplan 90 dan Quantitative
sistem 3.0. Prosedur algoritma CORELAP adalah dengan menghitung
kegiatan-kegiatan yang paling sibuk pada tata letak atau yang memiliki tingkat
keterkaitan terbanyak. Algoritma CORELAP ini memerlukan data inputan berupa
peta hubungan (ARC), area tiap departemen, jumlah departemen, dan nilai
kedekatan hubungan. Output yang dihasilkan berupa matriks layout dalam bentuk tidak beraturan yang menggambarkan penempatan
fasilitas yang ada. Karena itu diperlukan penyesuaian lebih lanjut agar dapat
dipergunakan. berikut contoh studi kasus dan langkah-langkah penyelesaian corelap. semoga bermanfaat :)
Sebuah perusahaan listrik XYZ yang sudah
beberapa waktu beroperasi, merasakan bahwa layout fasilitas mereka dirasa berum
optimal. Mereka ingin menata ulang layout fasilitas mereka agar mereka bisa
beroperasi dengan lebih efisien dan ongkos material handlingnya menurun. Mereka
bekerjasama dengan lab PFT IT Telkom sebagai konsultan, untuk melakukan
analisis dan improvement. Lab PFT kali ini menggunakan algoritma CORELAP dalam
melakukan analisis dan improvement.
Perusahaan
XYZ memproduksi beberapa alat kelistrikan, mereka memiliki 17 departemen dalam
proses produksinya sebagai berikut, lihat table.
Tiap-tiap
departemen memiliki hubungan dengan departemen lain sebagai berikut, lihat
table ARC.
Langkah-langkah
pemecahan masalah corelap :
1.
Perhitungan
nilai TCR
Untuk menghitung nilai TCR, jumlahkan bobot
nilai kedekatan tiap departemen dimana nilai kedekatan tiap departemen didapat
dari ARC.
Dari ARC diatas, dapat kita hitung nilai TCR
tiap departemen sebagai berikut :
Hubungan Kedekatan
|
Nilai
|
|
A
|
5
|
|
E
|
4
|
|
I
|
3
|
|
O
|
2
|
|
U
|
1
|
|
X
|
0
|
2.
Penentuan
urutan pengalokasian
a.
Pilih
salah satu departemen dengan TCR maksimum. Jika terdapat departemen yang
memiliki nilai TCR tertinggi yang sama maka pilih salah satu yang memiliki
lebih banyak A. Dari perhitungan ARC diatas dipilih nilai TCR tertinggi yaitu
departemen N untuk ditempatkan pada pusat layout.
b.
Departemen
yang dialokasikan kedua, pilih departemen yang mempunyai hubungan A dengan
departemen yang telah terpilih jika terdapat beberapa maka pilih yang mempunyai
TCR terbesar. Jika tidak ada yang mempunyai hubungan A, pilih departemen yang
mempunyai hubungan E dengan deprtemen yang terpilih.
Maka departemen yang memiliki hubungan A dengan departemen yang terpilih
adalah departemen E dan O. Diantara kedua departemen tersebut dipilih
departemen E untuk dialokasikan kedua karena memiliki nilai TCR terbesar.
c.
Departemen
yang dialokasikan ketiga, pilih departemen yang mempunyai hubungan A dengan
departemen terpilih pertama. Dipilih departemen O karena memiliki TCR terbesar
kedua.
3.
Urutan
untuk departemen selanjutnya dipilih yang mempunyai hubungan A, E, I, O, U dengan departemen terpilih kedua, atau ketiga
dan yang terakhir ditempatkan jika terdapat hubungan X dengan departemen
terpilih pertama. Jika terdapat beberapa pilihan yang mempunyai hubungan yang
sama lihat dari nilai TCR yang paling besar, jika masih sama lihat ukuran luas
departemen terbesar.
Departemen
|
TCR
|
Urutan
|
A
|
38
|
7
|
B
|
34
|
9
|
C
|
33
|
8
|
D
|
36
|
6
|
E
|
36
|
2
|
F
|
36
|
14
|
G
|
35
|
15
|
H
|
35
|
16
|
I
|
38
|
12
|
J
|
36
|
13
|
K
|
30
|
11
|
L
|
33
|
17
|
M
|
31
|
10
|
N
|
45
|
1
|
O
|
33
|
3
|
P
|
33
|
4
|
Q
|
32
|
5
|
4.
Pengalokasian
stasiun kerja
Cara
pengalokasian stasiun kerja adalah dengan menggunakan metode sisi barat
(western-edge). Departemen yang terpilih pertama kali (urutan pertama)
dialokasikan di pusat dari diagram kotak sebagai berikut
8
|
7
|
6
|
1
|
N
|
5
|
2
|
3
|
4
|
Pada
gambar diatas, nomor 1 selalu untuk lokasi (kotak) pada sisi terbarat dari
departemen-departemen yang telah dialokasikan. Kotak tepat bersebelahan dengan
departemen yang telah dialokasikan dalam arah vertikal/horisontal mempunyai
bobot penuh seduai dengan nilai kedekatan dari lokasi yang akan ditentukan dan
lokasi sebelumnya.
Kotak
yang tepat bersebelahan dengan departemen yang telah dialokasikan dalam arah
diagonal mempunyai bobot 0,5 x nilai kedekatan dari lokasi yang akan ditentukan
dan lokasi sebelumnya.
Departemen
yang baru ditempatkan ditentukan berdasar pada WP (Weighted Placement) yang
terbesar. Untuk setap posisi Weighted Placement adalah penjumlahan dari nilai
numerik setiap pasangan dari departemen yang berdekatan.
5.
Perhitungan
corelap
Berdasarkan perhitungan TCR, yang dipilih
menjadi pusat layout yaitu departemen N karena memiliki nilai TCR tertinggi.
·
Iterasi
1
Departemen
N sebagai pusat. Departemen yang diletakkan selanjutnya adalah departemen yang
memiliki hubungan A dengan departemen N. Berdasarkan ARC, maka dipilih
departemen E.
8
|
7
|
6
|
1
|
N
|
5
|
2
|
3
|
4
|
Jika departemen dialokasikan di :
Lokasi 1, 3, 5, 7 bernilai : 5
Lokasi 2, 4, 6, 8 bernilai : 0,5 x 5 = 2,5
Maka departemen E ditempatkan di lokasi no 1 karena memiliki nilai yang
paling besar.
·
Iterasi
2
Penempatan
departemen selanjutnya adalah O karena departemen O memiliki hubungan kedekatan
dengan departemen N dan E. Hubungan kedekatan antara departemen O dengan N
adalah A, sementara hubungan kedekatan antara departemen O dengan E adalah U.
5
|
4
|
3
|
2
|
6
|
N
|
E
|
1
|
7
|
8
|
9
|
10
|
Jika departemen O dialokasikan di :
Lokasi 1 bernilai : 5
Lokasi 2 bernilai : 0,5 x 5 = 2,5
Lokasi 3 bernilai : 5 + (0,5 x 1) = 5,5
Lokasi 4 bernilai : 1 + (0,5 x 5) = 3,5
Lokasi 5 bernilai : 0,5 x 1 = 0,5
Lokasi 6 bernilai : 1
Lokasi 7 bernilai : 0,5 x 1 = 0,5
Lokasi 8 bernilai : 1 + (0,5 x 5) = 3,5
Lokasi 9 bernilai : (0,5 x 1) + 5 = 5,5
Lokasi 10 bernilai : 0,5 x 5 = 2,5
Maka departemen O ditempatkan di lokasi no 4 karena memiliki nilai yang
terbesar.
·
Iterasi
3
Penempatan
departemen selanjutnya adalah P. Hubungan kedekatan dengan departemen N, E, dan
O. Hubungan kedekatan antara departemen P dengan N adalah O, hubungan kedekatan
antara departemen P dengan E adalah U, dan hubungan kedekatan antara departemen
P dengan O adalah A.
12
|
11
|
10
|
|
1
|
O
|
9
|
8
|
2
|
N
|
E
|
7
|
3
|
4
|
5
|
6
|
Jika departemen O dialokasikan di :
Lokasi 1 bernilai : 5 + (2 x 0,5) = 6
Lokasi 2 bernilai : (5 x 0,5) + 2 = 4,5
Lokasi 3 bernilai : 0,5 x 2 = 1
Lokasi 4 bernilai : 2 + (0,5 x 1) = 2,5
Lokasi 5 bernilai : 1 + (0,5 x 2) = 2
Lokasi 6 bernilai : 0,5 x 1 = 0,5
Lokasi 7 bernilai : 1
Lokasi 8 bernilai : 0,5 x 1 = 0,5
Lokasi 9 bernilai : 5 + 1 + (0,5 x 2) = 7
Lokasi 10 bernilai : 0,5 x 5 = 2,5
Lokasi 11 bernilai : 5
Lokasi 12 bernilai : 0,5 x 5 = 2,5
Langkah
selanjutnya sama sampai iterasi 16 dan hasil akhir didapat layout seperti
dibawah ini :
O
|
P
|
Q
|
C
|
|
L
|
N
|
E
|
D
|
A
|
K
|
I
|
M
|
B
|
|
F
|
J
|
G
|
H
|
Labels : wallpapers Mobile Games car body design Hot Deal
3 komentar:
Izin Copat Bro
maf sebelumnya mbak, penggunaan software winqs 3.0 nya pada bagian mana?
ka ada link download software QS atau blocplan 90 nya ga?
Posting Komentar